Kamis, 28 Februari 2013

Pemerintah akan meningkatkan pelayanan ibadah haji 2013


umroh haji
Jeddah (ANTARA News) - Kementerian Agama RI akan memaksimalkan pembiayaan dan efektivitas pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji 2013 agar kualitas pelayanan dan masa angkut penumpang lebih baik.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Anggito Abimanyu di Jeddah, Selasa, mengatakan pihaknya ingin merasionalkan pembiayaan penerbangan yang saat ini mencakup 60 persen pembiayaan haji.

"Selama ini negosiasi dengan penerbangan kurang detil mengenai pembiayaan dan hak serta kewajiban masing-masing pihak. Tidak ada pencarian solusi yang di luar kotak permasalahan (out of the box) sementara pembiayaannya sangat besar," kata mantan dirjen di Kementerian Keuangan itu.

Dikatakannya, terdapat sejumlah biayaan yang menyangkut bahan bakar minyak, sewa pesawat, slot time dan lainnya.

Menyangkut sewa, dia mengusulkan penggunaan dana dana yang dimiliki Kemenag RI terkait penyelenggaraan ibadah haji, sementara untuk slot time dia minta agar stafnya mempertimbangkan untuk memadatkan jadwal penerbangan gelombang pertama seperti di gelombang kedua pemberangkatan.

Pada gelombang pertama pemberangkatan, jadwal penerbangan hanya 7-9 kelompok terbang sedangkan gelombang kedua bisa mencapai 17--19 penerbangan. "Mengapa gelombang pertama tidak dipadatkan saja sehingga sehinggga jamaah tidak perlu menunggu (bermukim) lama di tanah suci," kata Anggito.

Ketika ditanya tentang on time performance penerbangan, dia mengatakan pada masa keberangkatan memang terjadi sejumlah kelambatan, tetapi pada masa kepulangan jauh lebih baik.

"Kita sedang mengkaji penyebabnya, apakah karena faktor teknis atau non teknis seperti terjadi uji coba nuklir di India di awal keberangkatan yang menjadikan pengunduran jadwal penerbangan," kata Anggito.

Ketika ditanya lebih jauh, apakah pengkajian tersebut akan membuka peluang tender terbuka bagi maskapai penerbangan, Anggito mengatakan pihaknya masih mengutamakan penerbangan nasional, khususnya Garuda.

Selama ini terdapat dua maskapai penerbangan yang melayani jamaah haji, yakni Garuda dan Saudia. Saudia hanya melayani tiga embarkasi bandara besar, seperti Jakarta, Surabaya dan Batam, sedangkan sisanya oleh Garuda, termasuk bandara kecil seperti Solo, Medan dan Mataram.

Dampak lainnya, Saudia bisa memberikan fasilitas zam-zam 10 liter bagi jamaahnya karena pesawatnya berbadan lebar, sedangkan Garuda hanya lima liter karena sebagian besar pesawatnya berbadan kecil.

"Sedang kita kaji apakah pesawat yang kembali dalam keadaan kosong saat pemberangkataan jamaah haji bisa diisi dengan zam-zam jamaah sehingga penumpang Garuda bisa mendapatkan zam-zam 10 liter juga," kata Anggito.

Kebijakan itu, agaknya untuk meredam kecemburuan jamaah penumpang Garuda yang pada sejumlah kelompok terbang, seperti SOC-63, 64, 65 dan SOC-67 embarkasi Solo memasukkan kemasan zam-zam dalam koper.

Akibatnya, zam-zam rembes dan koper jamaah basah sehingga sebagian besar koper mereka harus dibongkar oleh petugas pelayanan haji agar tidak membahayakan penerbangan.
(E007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar