Rabu, 13 Februari 2013

Kain Ihram pelepas Statu Sosial

Travel haji plus umroh --Meski pembagian kelas sosial pada mulanya bersifat netral namun seringkali hal itu menciptakan dinding tebal yang memisahkan antara ‘aku’ dan ‘kamu’. Kata ‘kita’ seakan terkubur dalam-dalam di antara egoisme dan individualisme jamaah haji.
Egoisme si kaya dan si miskin, yang kuat dan yang lemah, pejabat dan rakyat, dan lain-lain secara langsung maupun tidak seringkali memisahkan umat Islam yang satu dan umat Islam yang lain. Pemisahan tersebut acap, kaii membuat manusia tidak sadar siapa sebenarnya dirinnya.
Yang kaya tidak peduli kepada yang miskin, yang kuat merasa berhak menindas yang lemah, dan mereka yang memiliki jabatan tinggi terlalu membanggakan dirinya sehingga lantas memandang hina rakyat jelata. Dari watak buruk seperti inilah lahir ketimpangan dan ketidakadilan dalam hidup.
Ibadah haji adalah simbol untuk mengikis ketimpangan dan ketidakadilan semacam ini. Di dalamnya kita diajarkan untuk lebih menghayati nilai-nilai persamaan dan melupakan perbedaan, baik perbedaan ras, agama, kelas ekonomi, dan lain sebagainya.
Inilah makna terdalam dan nilai teragung yang tersirat dalam pakaian ihram, sebuah pakaian sederhana namun sanggup melunturkan berbagai macam perbedaan dan ke-aku-an.
Dengan mengenakan pakaian ihram berarti kita telah menanggalkan status yang membedakan satu sama lain. Antara kaya dan miskin, kuat dan lemah, pejabat dan rakyat, semua diikat oleh sebuah persamaan sejati yang dilambangkan dalam pakaian ihram.
Tidak ada lagi status sosial yang memisahkan antara ‘aku’ dan ‘kamu’, yang ada hanyalah keseragaman dan kesatuan umat Islam.
Keseragaman baju ihram juga memberikan peringatan agar kita tidak bersikap egois dan sombong. Adalah sesuatu yang aneh jika dalam kondisi tengah berihram kita masih juga mengotori hati dengan merasa lebih mulia dan lebih terhormat daripada orang lain.
Dalam berihram kita dituntut untuk melupakan segala sesuatu yang mengingatkan kita pada gemerlap kehidupan. Leburkan diri dalam kesatuan dengan hamba Allah dari seluruh penjuru dunia dan berubahlah menjadi pribadi baru yang lebih baik. Kubur sifat ego dan individualistis, sadari bahwa kita adalah makhluk kecil yang berada di tengah-tengah jutaan manusia.
Demikianlah artikel kami semoga bermanfaat bagi anda 
Editor: Dewi Mardiani
Reporter: Hannan Putra
Sumber : Panduan Super Lengkap Haji & Umrah, Oleh Aguk Irawan MN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar